Dengan tidak disadari selama hidup kita, katakanlah sampai 60 tahun, banyak sekali waktu yang kita habiskan untuk berbagai keperluan. Kegiatan yang dilakukan ada yang bersifat sangat produktif, sedang dan kurang produktif. Ada waktu untuk bekerja, ada waktu untuk santai. Tapi seyogianyalah kita menggunakan waktu lebih banyak untuk kegiatan produktif, daripada waktu untuk bersenang-seriang. Istilah yang terlontar dari mulut marilah kita bersenang-senang menikmati hidup yang hanya sebentar, adalah ucapan yang tidak bermutu, ucapan orang putus asa apalagi diikuti dengan perbuatan mabuk-mabuk, menggunakan obat-obat terlarang. Namun tidak dipungkiri bahwa waktu santai, berlibur cukup berperan dalam mencegah kebosanan, dan menunjang semangat kerja baru, penuh energik setelah liburan. Namun sebaliknya banyak pula orang yang lelah, malah loyo setelah liburan karena kurang tidur, menguras tenaga, dsb. Hari- hari libur di negara kita cukup banyak, hari libur agama, hari libur nasional, hari libur Iain-lain sehubungan dengan kegiatan lokal di perkantoran, dsb. Bisakah hari libur itu dikurangi? Agar bangsa kita lebih produktif, tidak banyak santai, kita harus bekerja keras mencapai kemajuan di segala bidang? Jawabannya tergantung pada pihak yang berwenang. Bagi wirausahawan hari libur tidak banyak, bahkan mereka menganggap hari libur sebagai peluang bisnis, mereka tidak libur, tapi melayani kebutuhan masyarakat yang sedang berlibur. Pada waktu yang tepat mereka juga akan mengatur liburannya.
Sekarang marilah kita merenung, berapa banyak waktu yang kita habiskan dengan percuma, tanpa kita sadari. Buat anak-anak muda, disinyalir banyak sekali waktu terbuang, mereka hanya hidup, menghirup nafas, tanpa menghasilkan sesuatu bagi masa depannya, ataupun kurang maksimal penggunaan waktunya, bangun siang hari, ngobrol tidak ada ujung pangkalnya, materi obrolan tidak menunjang masa depan, banyak dari kita menghabiskan waktunya dengan jalan-jalan serta kadang-kadang tidak jelas apa yang dikerjakan dalam menghabiskan waktunya pada hari itu.
PERKIRAAN WAKTU YANG DIHABISKAN SELAMA HIDUP
KEPERLUAN
|
WAKTU
|
Memakai Sepatu
Tertahan Lampu Stopan
Barbershop
Menekan no. Telepon
Naik lift
Sikat Gigi
Menunggu Bis
Urusan di Kamar Mandi/ WC
Membaca Buku
Makan
Mencari Rezki
Menonton TV
Tidur
|
8 hari
1 bulan
1 bulan
1 bulan
3 bulan
3 bulan
5 bulan
6 bulan
2 tahun
4 tahun
9 tahun
10 tahun
20 tahun
|
Sumber: Abd.Hamid Rasyad, Menjadi Milyader Muslim (2003: 23)
Silakan evaluasi berapa banyak kita menghabiskan waktu selama kita hidup:
- BERBICARA DI TELEPON/HP, apalagi jika yang dibicarakan bukan hal-hal yang produktif.
- Menghadiri UNDANGAN, pernikahan, selamatan, ulang tahun, upacara kantor, tetapi menghadiri undangan dapat dimanfaat dengan sebaik mungkin misalnya kita memperbanyak relasi dan membangun jaringan.
- ACARA RAPAT MACAM-MACAM, yang menghabiskan banyak waktu, apalagi yang disebabkan peserta rapat datang terlambat, sehingga waktu rapat diskors (ini suatu kebiasaan buruk, yang umum di Negara kita),atau karena panitia tidak membuat persiapan acara rapat, materi belum ada konsep, masih meraba-raba bagaimana maunya peserta.
- NAIK KENDARAAN, di kota besar, ini paling merugikan, berjam-jam seseorang berkendaraan dari rumah sampai di tempat pekerjaan, seringkali datang terlambat, karena alasan klasik macet, macet total. Karena itu ketika di dalam kendaraan waktu inipun dapat dimamfaatkan dengan baik, seperti membaca laporan keuangan, atau sambil melakukan analisis terhadap keadaan perusahaan.
- Habis waktu untuk menunggu berbagai keperluan, seperti menunggu dokter, antri di bank, antri menghadap pejabat, antri untuk membayar di kasir dsb.
- MENONTON TV, kita banyak menonton hal-hal yang tidak berguna, acara TV tentang Gosip, Telenovela, Sinetron, Dll.
Simaklah Firman Allah yang artinya Demi waktu, sungguh manusia itu merugi, kecuali bagi orang-orang beriman, yang sholat, saling berwasiat dalam kebenaran dan kesabaran. Artinya kita harus menggunakan waktu untuk kegiatan-kegiatan produktif sekarang dan untuk masa yang akan datang. Ungkapan lain menyatakan waktu adalah uang, waktu adalah bekerja, waktu adalah beribadah, waktu adalah untuk beribadah dan bekerja, yang semuanya menyiratkan pengertian bahwa waktu adalah sangat berharga, jangan dibuang-buang, jangan kita menjadi korban karena kelalaian menggunakan waktu.
Simaklah juga Firman Allah yang lainnya, sesungguhkan ALLAH tidak akan merubah nasib suatu kaum jika kaum itu tidak mau merubahnya.
Camkanlah ungkapan: Don't wait till tomorrow, what you can do today,Jangan kamu mengatakan besok saya kerjakan, kecuali dengan menyebut InsyaAllah. Jangan berpikiran kalau dapat ditunda besok, ngapain dikerjakan sekarang? (ini ciri orang yang kurang ikhlas dalam bekerja). Bekerjalah sebaik mungkin, dan buat perencanaan.
Seorang wirausahaan sejati adalah seorang yang dapat bekerja dalam satu tim, bisa mempercayai orang lain, tidak bekerja sendiri, one-man show. Tidak perlu sesuatu pekerjaan dilakukan sendiri, tapi ia dapat menunjuk orang lain, untuk melakukan pekerjaan tersebut dan ia sendiri bisa menyelesaikan urusan lain, yang mungkin lebih besar manfaatnya.
Agar dapat memanfaatkan waktu sebaik-baiknya perhatikanlah:
1) Buat rincian pekerjaan yang akan dilakakan setiap hari, dan coret mana yang sudah dikerjakan
2) Hubungi via telepon sebelum anda mengunjungi/ bertemu dengan seseorang
3) Siapkan pulpen, kertas catatan kecil dalam saku anda, agar sewaktu-waktu anda tidak repot mencari, sebab seringkali kita memerlukannya secara tiba-tiba
4) Bagi yang beragama Islam, jaga waktu sholat, yang bisa bersamaan digunakan untuk makan-minum dan istirahat sejenak.
5) Manfaatkan waktu lowong dengan membaca buku, surat kabar, menghafal
6) Rencanakan waktu dalam perjalanan, perhitungkan kemacetan lalu lintas, terutama pada waktu anda hendak menghadiri rapat
7) Menghindarlah secara baik-baik terhadap orang yang akan mencuri waktu anda dengan mengajak ngobrol kemana-mana, tidak produktif
8) Tidak perlu menemui seseorang, jika hal yang akan dibicarakan dapat dilakukan melalui teknologi komunikasi, surat, kurir, telepon, HP, Fax, E-mail, dan sebagainya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar